Sejak hari sabtu kemarin aku
dibuat greget dengan keinginanku untuk menjelajahi wilayah Sukabumi dan
sekitarnya. Kau tahu? Sukabumi adalah salah satu daerah yang cukup besar di
daerah Jawa Barat. Keadaan alamnya cukup lengkap dari mulai gugusan pegunungan
yang menghijau serta garis pantainya yang cukup panjang + dengan pesona
lautnya yang cukup menarik. Tak lupa keadaan masyarakatnya dibeberapa wilayah yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan
yang unik yang sayang untuk dilewatkan
Disabtu kemarin, rasanya greget sekali menunggu datangnya hari minggu esok, karena dihari itu aku
berencana memuaskan keinginanku sejak lama yaitu, menyusuri pantai Pelabuhan Ratu, dari mulai pantai citepus di ujung sebelah kiri menyusuri pantai kearah
kanan samapi sejauhnya yang aku bisa. (aku menyebutnya kanan dan kiri, karena buta mata angin hehe) tapi yang penting bisa menyusuri pantai itu atau
setidaknya berpetualangan dan melakukan apa yang aku inginkan. Keinginan ini
sudah lama aku rencanakan tapi baru saja terlaksana minggu kemarin. Ada beberapa halangan yang membuatku menahan gairah petualanganku, mungkin sebagian akan ditulis di paragraf berikutnya. Yaps, intinya Aku akan mengadakan perjalanan sendiri.
Ngomong-ngomong mengenai
perjalanan, pernahkah kau melakukan perjalanan? Entah itu jauh ataupun dekat
sendirian? Contohnya perjalanan dengan berjalan dari rumahmu ke rumah pacar mu yang berbeda
daerah dengan rumahmu atau melakukan perjalanan dengan kendaraan entah itu
mobil atau motor sendirian ketempat yang kamu ingin kunjungi? Jika pernah,
apakah kau pernah berpikir mengenai beberapa hal yang belum pernah terpikirkan
sebelumnya olehmu? Mungkin sebuah ide, gagasan, motivasi atau sebuah
instrospeksi diri terhadap sendiri? Aku sering melakukannya, pergi ke tempat jauh dan tiba-tiba mendapatkan sebuah renungan untuk diri sendiri, entah itu sebuah ide baru, introspeksi diri dan lain-lain
Cobalah dan lakukan hal itu, kawan. Aku sendiri
sering melakukan perjalanan yang cukup jauh. Misalnya mudik alias pulang
kampung setiap sebulan sekali dari sukabumi ke bandung pinggiran hehe. Jaraknya
cukup jauh, pernah aku hitung dalam speedometer motorku jaraknya kurang lebih
120 KM dari beranda kostanku sampai masuk kerumahku. Cukup jauh bukan? Dalam
perjalanan yang cukup jauh tersebut kita tidak hanya focus terhadap jalan dan
seluruh aktivitasnya, terkadang sering terbersit sebuah pemikiran-pemnikiran yang lebih urgent mengenai semua hal tentang diri sendiri. Bisa saja
mengenai hal yang sifatnya introspeksi, menyalahkan diri, keegoisan atau rasa dan sensasi tertentu pernah kita alami, entah
itu berbetuk sebuah kenangan, ide, motivasi, evaluasi, pemikiran baru atau
lainnya, yang pada akhirnya hal-hal tersebut memberikan energy baru untuk
membenahi kehidupan selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Intinya dalam perjanan
jauh yang dilakukan sendirian terkadang membuat kita mempunya pandangan/pemikiran dari sudut
pandang/pemikiran yang berbeda dan memperkaya nilai pribadi kita dan terkadang pula memotivasi
serta mengintrospeksi diri mengenai hal-hal yang kita telah jalani selama ini.
Begitu juga dengan petualanganku
menyusuri pantai pelabuhan ratu. Tujuan utamanya adalah ingin mencari satu
pemikiran yang berbeda dengan pemikiran ku saat ini. Dengan perjalanan yang
cukup panjang aku rasa aku akan menemukan sesuatu yang dapat memberikan ku satu
pandangan baru terhadap sesutau hal. Jalan yang berpasir, ditemani deburan
ombak yang menabrak karang serta sesekali menyentuh kakimu dengan lembut adalah
sesuatu hal yang menarik terlebih jika kita melakukan kegiatan yang lama di
tempat tersebut. Darahku bergelora, tak sabar ingin segera melakukan perjalanan
yang selama ini aku inginkan.
Terkadang satu keinginan bisa
begitu berat untuk dilaksanakan, meskipun spele, misalnya seperti keinginanku
yaitu menyusuri pantai pelabuhan ratu. Jika dipikir-pikir keinginan itu memang
simple, aku tinggal menggendarai motorku menuju Pelabuhan Ratu yang berjarak 1 jam
perjalanan dari kamar kostku kemudian aku parkir motor dan berjalan menyusuri
pantai dan masalah selsesai, satu keinginanku sudah terlaksana. Namun, yang
simpel menurut pemikiran/logika akan lebih sulit jika dikaitkan dengan
perasaan. Seperti keinginaku yang satu ini, sudah sejak lama aku ingin
mewujudkannya tapi baru terlaksana kemarin. Kenapa? Karena aku mengaitkannya
dengan perasaan. Perasaan takut jika terjadi apa-apa, perasaan takut jika
tersasar dijalan, perasaan takut tak punya uang, perasaan takut akan bertemu
binatang buas dan perasaan takut jika terjadi hal yang buruk pada diriku
menjadikan keinginan itu perlahan menjadi satu hal yang sulit dilakukan,
padahal hal itu belum tentu terjadi dan benar saja tidak terjadi sama sekali di
minggu kemarin. Atau yang sering menjengkelkan adalah rasa takut sendirian,
rasanya ingin sekali ditemani dalam setiap keinginaku, padahal keingnanku ini
mungkin bukan sesuatu hal yang menarik untuk orang lain. Perasaan ingin
ditemani ini yang sering melandaku, padahal sampai kapan kita akan melakukan
keinginan kita jika kita harus menunggu teman yang bisa menemani setiap
keinginan kita? Tidak kawan, lakukan keinginan mu dan jangan menunggu orang
lain dalam petualanganmu.
Jangan menyesal saat tua kelak.
Jangan bilang “aku menyesal karena tidak melakukan apa yang aku inginkan
dahulu”. Umur tak akan menunggu selama dalam jalur yang positive kenapa harus
takut, lakukan apa yang kau inginkan saat ini. Bebaskan seluruh dirimu, jangan
takut dan pergilah sekarang berpetualang. Teringat kutipan dalam film into the
wild yang menceritakan tentang Christopher Jhonson McCandless “Kebebasan dan
Keindahan Alam sayang untuk dilewatkan”